lompat ke konten
  1. Home/
  2. BERANI KOTOR DEMI KEBAIKAN/
  3. Ajak Si Kecil Belajar untuk Membantu Orang Tua
Keluarga di dapur

Ajak Si Kecil Belajar untuk Membantu Orang Tua

Blue painted background
Manfaat membantu orangtua dan contoh tugas rumah untuk anak dari balita, usia 8-12 tahun, hingga remaja. Juga tips agar anak terbiasa mengerjakan tugas rumah

Mengerjakan tugas rumah kebanyakan dilakukan oleh orang tua. Apakah anak-anak perlu mengerjakannya juga? Ya. Meski tidak semua setuju, ternyata terdapat manfaat besar bagi anak yang rutin membantu orang tua. Salah satunya Anda bisa membentuk kepribadian positif dan rasa percaya diri saat mereka dewasa.

Penasaran bagaimana cara agar anak bersedia dan ikut andil dalam mengerjakan pekerjaan rumah? Artikel kali ini akan menjelaskan alasan pentingnya berbagi tugas dengan anak, contoh kegiatan sesuai usia anak, serta tips efektif agar anak aktif terlibat dengan pekerjaan di rumah.

Perlukah Anak Membantu Orang Tua terkait Pekerjaan Rumah?

Ada berbagai perdebatan di kalangan orang tua mengenai tugas rumah. Secara umum, kebanyakan orang sepakat bahwa tugas rumah adalah tugas ibu atau ayah. Perspektif  ini menekankan bahwa masa kecil anak adalah masa-masa bermain yang menyenangkan.

Buah hati selayaknya dianggap sebagai anak-anak dan membiarkannya melakukan segala aktivitas sesuai dunianya yang penuh warna. Meminta anak yang masih kecil untuk membantu pekerjaan rumah dianggap sebagai hal yang kurang tepat bahkan ada yang menganggap hal tersebut sebagai bentuk eksploitasi.

Di sisi lain ada juga kalangan yang menganggap anak tak perlu membantu mengerjakan tugas rumah karena alih-alih selesai, mereka justru membuat rumah semakin kacau dan berantakan. Muncul anggapan bahwa anak belum mampu menerima tanggung jawab untuk membersihkan, merawat, atau mengurus berbagai tugas. Jika diminta mengerjakan sesuatu, anak lebih banyak bermain-main. Sehingga justru orang tualah yang malah bekerja dua kali, yakni membereskan pekerjaan sekaligus mengatasi kekacauan yang dilakukan si Kecil.

Kedua anggapan tersebut bisa diterima secara logika. Akan tetapi, ada sudut pandang lain bahwa membiarkan anak membantu orangtua mengerjakan tugas rumah justru memberikan dampak positif. Aktif terlibat dalam kegiatan rumah tak hanya mengenalkan anak tentang basic life skill yang kelak bermanfaat besar dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi juga memberikan bekal work ethic, manajemen waktu, dan kemampuan merencanakan yang akan sering mereka hadapi saat dewasa.

Setidaknya ada beberapa alasan mengapa anak-anak perlu didukung untuk membantu orang tua mengerjakan tugas rumah sesuai usia mereka:

Manfaat Membantu Orang Tua dengan Pekerjaan Rumah

1. Anak jadi lebih mandiri

Tak sedikit para orang tua yang memilih untuk memanjakan anak. Bahkan untuk hal-hal yang sederhana yang perlu dikuasai setiap anak, seperti menyiram toilet hingga bersih, makan dan minum, hingga mengerjakan PR sekolah. Padahal memanjakan secara berlebihan justru memicu sifat ketergantungan, malas, dan bossy. Anak jadi enggan menyelesaikan tanggung jawabnya dan selalu berharap orang lain yang melakukannya.

Sebagai orang tua, Anda perlu memikirkan bagaimana nasib anak jika di masa depan ia selalu tergantung dan tidak mandiri? Tentunya dia akan banyak menyusahkan orang-orang di sekitarnya. Biasakan anak mengerjakan tugas rumahnya sendiri, sehingga saat dewasa ia tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, mampu memberdayakan diri, dan menjalani tanggung jawabnya secara mandiri.

2. Anak belajar skill manajemen waktu dan menghargai waktu

Dunia ini berjalan dengan keadaan yang tidak selalu nyaman. Bahkan seringnya manusia berhadapan dengan berbagai urusan yang tak ada habisnya. Mulai dari deadline pekerjaan, urusan bisnis, tugas rumah, masalah keluarga, kendaraan yang rusak, kesehatan, hingga urusan dapur. Kondisi riil inilah yang perlu disiapkan jika anak dewasa.

Anak perlu belajar sedikit demi sedikit mengelola waktunya dan menyeimbangkan berbagai tugas mulai dari tugas sekolah, tugas rumah, kegiatan bersama teman, dan sebagainya.

Merencanakan waktu dengan baik bisa dilakukan dengan membuat jadwal kegiatan lengkap selama sepekan. Jadwal membantu anak menentukan prioritas dan level urgensi yang harus didahulukan. Dengan cara ini anak pun mulai mengatur sendiri kegiatannya tanpa menunda-nunda lagi.

3.Menjalin hubungan yang baik antara orang tua dan anak

Siapa sangka bahwa meminta bantuan buah hati Anda bisa mendekatkan hubungan orang tua dan anak? Ya. Saat anak melihat bahwa orang tua memerlukan bantuannya dan tak segan meminta tolong bisa menumbuhkan kepekaan anak.

Manusia sebagai makhluk sosial akan saling menolong satu sama lain dan salah satu bentuknya adalah dengan membantu mengerjakan tugas sehari-hari bersama. Mengembang tugas rumah, saling bergotong-royong antara orang tua dan seluruh anggota keluarga semakin memperkuat bonding dan hubungan sosial.

4.Melatih daya konsentrasi anak

Beberapa pekerjaan rumah membutuhkan ketelitian dan fokus sehingga anak yang terbiasa sejak kecil melakukan tugas ini akan terlatih menggunakan inderanya.

Misalnya, anak yang bertugas belanja di pasar perlu teliti menghitung uang belanjaan, tepat memilih jenis barang yang dibeli, dan bisa menghitung uang kembalian. Contoh lainnya, saat anak menjahit celananya yang robek, ia perlu teliti menyematkan jarum dan benang sehingga hasil jahitan rapi dan tertutup dengan kuat.

5. Menanamkan rasa tanggung jawab

Membantu orang tua mengerjakan tugas juga berperan dalam pembentukan rasa tanggung jawab anak. Orang tua juga perlu memberikan kepercayaan pada anak dan yakin mereka mampu menjalankannya.

Tak perlu memberikan kepercayaan yang berat, simpelnya anak biasanya menyadari tanggung jawab ini jika ada aturan jelas seperti reward atau konsekuensi. Sehingga jika mereka mengerjakan akan mendapat keuntungan, begitu pula saat menolak ia akan menerima dampak negatifnya.

6. Mengajarkan resiliensi dan kesabaran hingga dewasa

Anak yang diberi tanggung jawab dan kepercayaan mengurus berbagai pekerjaan rumah tangga sejak kecil ternyata memiliki kesehatan mental yang lebih stabil saat dewasa dibandingkan faktor-faktor lain seperti faktor keluarga atau kelas sosial.

Anak bisa lebih tanggung, kuat, dan sabar ketika menghadapi permasalahan. Mereka telah terbiasa dan terlatih untuk mengoptimalkan otak untuk berpikir efisien, memanfaatkan waktu dengan durasi yang terbatas, hingga mengeluarkan tenaga untuk mengerjakan berbagai pekerjaan. Dengan kesabaran tersebut, mereka tidak mudah mengeluh dan tidak gampang putus asa saat ada masalah di hadapan mereka.

7.Memberikan bekal life skill dalam hidup sehari-hari

Saat anak-anak masih kecil, Anda mungkin merasa tidak masalah untuk membantu segala urusan mereka. Namun, ketahuilah bahwa anak-anak pada waktunya akan tumbuh dewasa dan mereka perlu bekal untuk bisa mengurusi kebutuhannya sendiri tanpa mengandalkan bantuan orang lain.

Cobalah untuk mendidik anak dengan berbagai tugas rumah. Biarkan mereka yang mengambil alih beberapa urusan. Misalnya: memasak, mengecat rumah, memperbaiki sepeda, menjahit, hingga membersihkan baju kotornya sendiri.

Contoh Tugas Rumah untuk Membantu Orang Tua berdasarkan Usia Anak

Anak usia 3 hingga 6 tahun

  • Merapikan tempat tidur

  • Merapikan mainan di kotak mainan

  • Membantu menata piring, gelas, alat makan di meja makan

  • Menata makanan dan minuman si meja makan

  • Memberi makan hewan peliharaan

  • Membersihkan piring dari sisa makanan

  • Meletakkan piring sendiri ke wastafel usai makan

  • Menyapu lantai dengan sapu kecil

  • Mengelap meja dan kaca jendela

  • Membersihkan debu di perabotan dengan kemoceng

Anak usia 6 hingga 9 tahun

  • Meletakkan piring, gelas, sendok bersih ke rak piring

  • Membantu meletakkan piring kotor di meja makan ke wastafel dapur

  • Mengelap meja dan permukaan dengan kain dan semprotan pembersih

  • Melipat cucian kering yang berukuran kecil seperti handuk, sarung bantal, taplak, dan baju-baju milik sendiri.

  • Melepas seprai dan sarung bantal yang kotor dan meletakkannya di laundry bag.

  • Mengumpulkan mainan yang berserakan ke dalam kotak mainan   

  • Menyapu daun kering di halaman dengan sapu lidi

Anak usia 9 hingga 12 tahun

  • Mencabut rumput liar di halaman

  • Membawa belanjaan dan menyusunnya di kulkas dan rak dapur

  • Mencuci buah dan sayuran

  • Mengupas dan memotong buah atau sayuran dengan pengawasan orang tua

  • Membantu orang tua memasak makanan pokok. Misalnya, menanak nasi, mengoleskan selai ke roti, membuat oatmeal, dengan pengawasan orang tua.

  • Mengemas dan menyusun bekal makan sendiri.

Anak usia 12 hingga 16 tahun

  • Mengepel lantai dengan cairan pembersih yang aman untuk anak.

  • Mencuci baju sendiri (dengan tangan atau mesin cuci).

  • Melipat baju dan menyetrika

  • Menyusun daftar belanja bulanan.

  • Belanja di pasar atau supermarket sesuai catatan.

  • Membuatkan bekal untuk adik.

  • Memasak masakan sederhana di kompor (membuat nasi goreng, mi instan, telur ceplok, sayur bayam, dll.) dengan pengawasan orang tua.

  • Mencuci piring

  • Membuang sampah

  • Membersihkan bagian dalam kulkas

  • Menyikat kamar mandi

  • Menjaga adik

Anak usia 17 th ke atas

  • mencuci kendaraan

  • merawat kebun

  • membetulkan peralatan yang rusak

  • mengecat rumah

  • mengajari saudara yang kesulitan dengan suatu pelajaran

  • memasak untuk keluarga

  • merawat anggota keluarga yang sakit

  • menjaga adik

  • membantu merawat keluarga yang balita atau lansia

Tips Membiasakan Anak agar Mau Mengerjakan Tugas Membantu Orang Tua di Rumah

Anda sudah berupaya mengajak anak agar menyelesaikan pekerjaan rumah, tetapi justru mereka enggan dan menunda-nunda. Apa yang perlu dilakukan? Tenang, Anda tak perlu marah-marah jika anak terlihat menolak. Sebaliknya, ada beberapa tips agar mereka mau melakukan tugasnya tanpa harus memaksa anak. Simak 8 tips berikut:

  1. Mulailah sejak dini. Anak yang dikenalkan untuk melakukan tugas-tugas ringan sejak dini, akan terbiasa untuk melakukan tugasnya seiring ia bertambah usianya. Pastikan untuk mengenalkan beberapa tugas yang menjadi kewajiban pribadi anak dan beri contoh bahwa tugas tersebut menyenangkan.

  2. Buat suasana berbeda. Berkreasilah dengan suasana yang bisa mendukung mood anak lebih positif saat mengerjakan pekerjaan rumah. Misalnya, membuat permainan mengepel yang seru atau mencuci baju sambil bermain gelembung. Semakin menyenangkan ide yang Anda tawarkan, anak bisa lebih antusias untuk terlibat.

  3. Membersamai anak saat melakukan tugasAnak sebagai peniru ulung biasanya terstimulasi untuk melakukan hal yang sama dengan orang tuanya. Jika Anda sibuk memasak, anak biasanya terdorong untuk ikut serta. Maka, biarkan mereka membantu dengan pengawasan Anda. Membersamai anak dalam mengerjakan tugas akan menjadi pengalaman yang positif dan bisa mempererat bonding. Mereka akan lebih mudah membantu lagi untuk tugas-tugas lainnya

  4. Ciptakan suasana gembira saat melakukannyaAnak-anak memahami bahasa nonverbal Anda. Mereka juga melihat apakah Anda menyukai rutinitas tersebut. Jadi, pastikan Anda sendiri tidak mengeluh atau mengomel saat beberes sehingga anak juga bisa menikmati kegiatan rutin tersebut. Jika perlu katakan pada buah hati Anda tugas-tugas favorit Anda sehingga mereka juga tertarik untuk memilih tugas favorit mereka

  5. Jelaskan manfaat mengerjakan pekerjaan rumah untuk diri anak sendiri

    Misalnya, Anda bisa menjelaskan mengapa menata kamar itu bermanfaat? Tentunya agar ruangan tetap bersih dan rapi. Jika kamar tertata rapi, anak Anda tentu mudah menemukan buku cerita atau mainan kesayangan.

  6. Jadikan sebagai rutinitas, namun tetap fleksibel  Bantu anak menyusun jadwal kegiatannya dan bagi tugas piket bergantian dengan anggota keluarga lain. Jika ada yang tidak bisa menjalankan tugasnya di hari itu, anggota lain bisa bertukar jadwal agar kegiatan sehari-hari tetap bisa fleksibel dan lancar.

  7. Biarkan anak memilih tugas yang mereka suka Kadang ada anak yang lebih suka membersihkan dan benci memasak. Ada juga yang suka mencuci baju, tapi tidak suka keluar rumah untuk belanja. Terima keadaan dan apresiasi mereka. Biarkan mereka memilih ingin membantu Anda sesuai keinginan mereka.

Setelah mengetahui informasi seputar manfaat anak membantu orang tua di rumah, Anda bisa menemani anak dan memandu mereka agar mereka semakin terlatih dan mahir melakukan tugasnya. Yakinkan mereka bahwa basic life skill ini akan menguatkan kepribadian, kepercayaan diri, dan kemandirian pada saat mereka dewasa saat nanti.

Referensi:

  • https://www.liputan6.com/health/read/3009132/manfaat-biasakan-anak-membantu-pekerjaan-rumah-tangga

  • https://www.ibudanbalita.com/artikel/7-manfaat-anak-membantu-orang-tua-mengerjakan-pekerjaan-rumah

  • https://id.theasianparent.com/membantu-orang-tua-di-rumah

  • https://icando.co.id/artikel/membantu-orang-tua